Arwana Perak termasuk ikan endemik pulau Kalimantan. Para hobiis dan
penangkar Arwana mengenal spesies ini dengan sebutan Red Banjar. Tubuh
Arwana Perak umumnya memanjang dengan warna hijau gelap pada bagian
punggung. Sisik hampir seluruhnya berwarna perak agak gelap dengan
cincin sisik berwarna hijau zaitun yang samar.
Daerah hulu sungai besar yang berair tenang dan jernih dengan derajat
keasaman air (pH) lebih dari 6 merupakan habitat favorit bagi Arwana
Perak. Kadang-kadang, Arwana Perak juga ditemukan di sungai yang
mengalir deras. Jenis ini juga termasuk tipe mouth brooder yang melindungi telur dan juvenil-nya di dalam mulut. Telur Arwana perak tergolong besar dibandingkan jenis Arwana lainnya.
Saat ini dikenal 3 varian Arwana Perak berdasarkan warna sirip
punggung, sirip anal dan sirip ekornya, yaitu: varian Pino/Pinoh (Greytail silver), Banjar Kuning (yellowtail silver/Yellow Banjar) dan Banjar Merah (Redtail silver/Red Banjar). Ketiga varian Arwana Perak dapat dilihat pada Gambar 10 dibawah ini.
Gambar 1. Arwana Perak (Scleropages macrocephalus)
atau Indonesian Silver Arowana. Varian Banjar Kuning/Yellowtail Silver
(atas), varian Pino/Pinoh (tengah) dan varian Banjar Merah/Red Banjar
(bawah).
Varian sirip hijau/abu-abu memiliki daerah sebaran di Sungai Melawi
dan Pinoh (anak Sungai Kapuas) sehingga kadang-kadang varian ini
disebut juga sebagai Arwana Pino. Sedangkan 2 varian
lainnya, yaitu sirip kuning dan sirip merah, diketahui hanya memiliki
sebaran yang terbatas di Sungai Barito Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan.
Harga Arwana Pino sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Arwana
hijau, varian yellowtail sedikit di atas Arwana Pino. Sedangkan harga
Banjar Red tergolong paling mahal di antara semua varian Arwana Perak
Studi genetik menunjukkan bahwa Arwana Perak memiliki hubungan
kekerabatan yang paling dekat dengan Arwana hijau dibandingkan dengan
jenis arwana lainnya (Pouyaud et al. 2003).
0 komentar:
Posting Komentar