Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau
berair tenang. Kadang-kala juga ditemukan di riam yang berarus kuat.
Daerah tepian sungai yang ditumbuhi banyak pohon hutan dengan akar yang
terjulur di dalam air dan dedaunan yang rimbun di atasnya, menjadi
habitat favorit bagi Arwana. Habitat tersebut umumnya menyediakan banyak
makanan dan daerah perlindungan yang baik.
Sebagai predator khusus permukaan air, keluarga ikan Arwana sangat
pandai melompat ke udara untuk mengejar mangsa yang terdiri dari
serangga, reptil dan burung. Arwana juga memiliki kemampuan yang baik
dalam memperhitungkan posisi mangsa yang terletak di atas permukaan air.
Hal ini tidak mudah, sebab harus memperhitungkan sudut pandang yang
“bergeser” akibat pembiasan cahaya. Tidak seperti ikan pada umumnya,
Arwana hanya bernapas dengan cara langsung mengambil oksigen dari
udara/permukaan air (obligate air breather).
Ibarat atlet loncat tinggi olimpiade, kemampuan meloncat Arwana tak
tertandingi ikan air tawar manapun. Arwana mampu melompat hingga 2 meter
di udara. Bahkan, arwana mampu menangkap kelelawar besar yang terbang
rendah di permukaan air. Kemampuan melompat Arwana mungkin hanya dapat
ditandingi oleh “jumper master” lainnya, yaitu ikan salmon yang kembali ke hulu sungai untuk bertelur.
Membedakan jenis kelamin ikan arwana termasuk gampang-gampang susah,
karena tidak adanya ciri kelamin sekunder khusus yang dimiliki oleh
jantan dan betina. Salah satu cara membedakan jantan dan betina Arwana
mungkin dapat dilakukan dengan membandingkan lebar penutup insang
(operculum) seperti tampak pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar1. Perbedaan ikan Arwana jantan dan betina
Perilaku berbiak Arwana juga tergolong unik. Sebagai “orangtua”,
induk arwana, tergolong ikan yang “bertanggung jawab”. Saat musim kawin
tiba, telur yang telah dibuahi akan dijaga oleh kedua induk hingga
menetas. Setelah menetas, juvenil akan ditampung di dalam mulut salah
satu induk (Mouth brooder). Hal ini bertujuan untuk menghindari
pemangsaan juvenil arwana oleh penghuni sungai lainnya. Biasanya tugas
ini dilakukan oleh induk jantan seperti tampak pada Gambar 6.
Saat si baby Arwana yang imut-imut dan lucu itu berukuran sedikit
lebih besar, sang ayah akan melepaskan mereka untuk mengenal lingkungan
sekitar. Jika ancaman marabahaya tiba, sang ayah pun akan memberi sinyal
agar arwana kecil masuk kembali ke dalam mulutnya. Jika kantong kuning
telur sudah mengempis, anak arwana secara naluriah akan terdorong untuk
belajar mencari makan sendiri. Dalam beberapa minggu, anak arwana akan
mandiri dan berpisah dari induknya.
3 komentar:
thanks info nya sob,..
Makasih bero..
jadi paham deh kalo ikan arwana jantan. saya suka saya suka saya suka
Posting Komentar