BETERNAK IKAN CUPANG
Beternak
Ikan Cupang ini bisa dibilang gampang – gampang mudah. Sebenarnya ada
hal yang harus diperhatikan sebelum mengawinkan ikan kesayangan anda.
Kalau salah bisa – bisa ikan cupang kesayangan anda tidak jadi kawin dan
menghasilkan terlur, tetapi malah mati.
Hal – hal tersebut adalah
MEMILIH INDUKAN
Kalau
kita memilih ikan yang akan dikawinkan, sebaiknya pilih ikan yang bagus
meskipun bukan ikan level1 yang biasanya di lombakan. Asalkan indukan
itu bagus, maka kemungkinan anakan yang dihasilkan akan bagus pula.
Karena anakan akan memiki sifat dari indukannya.
Untuk ikan jantan,
-
Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun melayang ditengah
permukaan. Jangan pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air.
Hal itu menandakan bahwa ikan itu dalam kedaan tidak sehat.
-
Pilihlah ikan yang memiliki warna cerah. Meskpun ikan itu berwarna
gelap (hitam) pilihlah warna yang mengkilat. Karena itu merupakan ciri
pejantan tangguh
-
Ikan cupang jantan haruslah lincah. Jika ingin mengetahui lincah atau
tidak ikan itu, coba dekatkan dengan cupang jantan lain. Maka akan
terlihat nantinya.
Untuk ikan betina
- Ikan betina memiliki warna pudar dan gerakannya tidak lincah. Ikan ini cenderung lebih sering diam.
-
Pilih ikan cupang betina yang memiliki matang telur. Betina yang matang
telur dapat diketahui dari perutnya yang buncit dan dibagian perut
bawahnya (dekat dengan sirip dasi ikan) ada semacam bintik bintik putih.
-
Ikan ini haruslah sudah berumur diatas 4 bulan. Sebetulnya bisa
mengawinkan dibawah umur 4 bulan, misalnya 3 bulan keatas. Namun..ikan
ini akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak.
PAKAN
Sebelum
ikan betina dimasukkan kedalam wadah pemijahan, sebaiknya 2-3 hari
sebelumnya diberi makanan jentik nyamuk. Agar perutnya semakin buncit
dan telur yang dihasilkan bisa semakin banyak.
KUALITAS AIR
Kondisi
air ini sangat penting dalam proses pemijahan, malah untuk masa
penetasan telur kondisi air akan sangat banyak dibutuhkan. Kondisi air
yang baik, memiliki lebih kurang ph 7. Jika ph air terlalu asam ataupun
terlalu basa, maka akan sangat berpengaruh terhadap keadaan ikan.
TEMPAT PEMIJAHAN
Tempat
pemijahan ikan cupang sebetulnya tidaklah lebih besar jika dibandingkan
dengan tempat pemeliharaannya. Cukup gunakan akuarium berukuran kecil
ataupun toples – toples yang ada. Jika tempat terlalu besar, kemungkinan
kawin ikan ini sangatlah kecil, karena saling jauh jarak antara ikan
jantan dan ikan betina.
Tahap – tahap yang perlu dilakukan :
1.
Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu
selama satu hari. agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah
barunya tersebut.
2.
Dekatkan si jantan dan betina, PDKT istilahnya. Dengan cara menempatkan
betina ke dalam tempat si jantan, namun si betina jangan dimasukkan
terlebih dahulu. Gunakan gelas aqua ataupun plastik untuk cupang betina.
3.
Biarkan kedaaan seperti diatas hingga 1-2 hari. Lihatlah, apabila pada
permukaan tempat cupang jantan sudah banyak gelembung – gelembung yang
dibuat, berarti cupang jantan itu sudah siap. Setelah itu langsung
masukkan saja cupang
betina ke dalamnya. Dan biarkan ke adaan ikan seperti itu.
4.
Sekitar 1-2 hari lihatlah ikan tersebut. Jika berhasil, di permukaan
akan ada banyak terlur berwarna putih yang menempel pada gelembung –
gelembung yang sebelumnya pernah dibuat oleh cupang jantan.
5.
Setelah tahu ada terlur, sebaiknya angkat dan pindahkan cupang betina
ke dalam tempat lain. Karena kebanyakan cupang betina memakan telurnya
sendiri. Berbalik dengan cupang jantan yang selalu menjaga telurnya
dengan penuh siaga dan kasih sayang.
6.
Jangan lupa beri makan secukupnya, baik cupang jantan maupun cupang
betina. Karena setelah proses pemijahan itu selesai, kedua ikan akan
sangat kelelahan dan butuh makanan untuk asupan energi. Terutama untuk
cupang betina, beri ia waktu istirahat sebelum akan dikawainkan kembali.
Sebaliknya, cupang jantan juga diberi makan agar tidak kelaparan dan
memakan telur – telurnya sendiri.
7.
Cukup butuh waktu 2 hari saja untuk menunggu telur itu menetas. Nanti
akan terlihat meski sangat kecil, anakan berenang meski belum sempurna
dan masih dibantu ikan jantan. Jika anakan jatuh ke dasar, maka akan
diambil dan diletakkan kembali ke dalam gelembung – gelembungnya.
8.
Berilah makanan anakan itu setelah 2-3 hari dari telur menetas.
Biasanya anakan diberi makanan infusaria (anak kutu air) atau kalau
tidak ada, bisa diberikan kutu air yang telah disaring.
Hal
ini saya paparkan berdasarkan yang sudah pernah saya lakukan dan juga
berdasarkan penelitian – penelitian terhadap hal tersebut. (naif05)
0 komentar:
Posting Komentar